Sabtu, 03 Maret 2018

pengertian bahan tanam serta penjelasan biji dikotil dan monokotil


  • Pengertian bahan tanam

Berdasarkan uraian tersebut  dapat disimpulkan bahwa bahan tanam merupakan bagian dari tanaman, seperti : benih dan stek yang dapat digunakan sebagai bahan untuk membiakan tanaman. Bahan tanam untuk pembiakan secara generatif adalah biji yang disiapkan menjadi benih.
Pada biji monokotil, morfologi biji terdiri dari kulit biji ( seet coat ) endosperm, kotiledon, dan embrio. Pada biji tanaman Gymnospermae morfologi biji terdiri dari kulit biji ( testa ), mega gametofit, embrio yang terdiri dari kontiledon dan calon akar, sedangkan untuk biji kotiledon terdiri dari kulit biji ( testa ) dan embrio ( dua kotiledon, calon akar dan calon daun pertama )
Contoh gambar biji dikotil dan biji monokotil


·        Perkecambahan biji

Perkecambahan biji merupakan proses pertumbuhan dan perkecambahan embrio. Hasil dari perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji. Proses pertumbuhan embrio saat perkecambahan benih adalah plumula tumbuh dan berkembang menjadi pucuk dan radikula tumbuh dan berkembang menjadi akar. Berdasarkan letak kontiledon pada saat perkecambahan dikenal dua tipe yaitu hipogeal dan epigeal. Apa itu hipogeal dan epigeal ? yuk mari kita bahas


a.)  Hipogeal
Pada fase perkecambahan ini terjadi pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan prumula keluar menembus kulit biji dan muncul diatas tanah, kontiledon tetap berada di dalam tanah, contohnya adalah kecambah jagung

b.)  Epigeal
Pada fase perkecambahan ini hipokotil tumbuh memanjang dan akibatnya kontiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah sehingga kontiledon berada di atas tanah, contohnya adalah kacang hijau. Perbanyakan generatif melalui biji memiliki kelebihan, yaitu bibit yang diperoleh dalam jumlah banyak dengan pertumbuhan yang seragam. Namun kelemahan dari perbanyakan ini adalah dibutuhkan waktu relatif lebih lama hingga diperoleh bibit yang siap di tanam
Berikut gambar dibawah  adalah gambar hipogeal dan epigeal :

·        Teknik penyiapan bahan tanam / benih
Setelah biji dikeluarkan dari buah bersihkan daging buah dan lendir yang menempel. Biji kemudian dipilih sesuai dengan kriteria benih yang baik, yaitu padat, bernas, bentuk dan ukurannya seragam, tidak cacat, dan tidak terkena hama dan penyakit. Apa itu biji rekalsitrans ? biji rekalsitrans adalah biji yang daya kecambahnya akan menurun jika disimpan terlalu lama. Contohnya adalah biji meranti, mahoni, rimba, mangga, durian, adenium.



Membersihkan biji untuk dijadikan benih, yaitu :
1.     Untuk biji yang besar seperti biji mangga atau durian, pembersihannya cukup dilakukan dengan mencucinya menggunakan air bersih,
2.     Untuk biji yang kecil seperti jambu,cabai atau yang masih terbungkus dengan lapisan pembungkus ( pectin ) seperti biji pepaya pembersihannya dengan cara digosok-gosok hingga lendirnya hilang, lalu cuci sampai bersih.
Setelah biji bersih, tahapan selanjutnya adalah dengan melihat penampilan fisiknya. Biji yang memenuhi syarat benih adalah biji yang padat, bernas, ukurannya seragam, permukaan kulit bersih dan tidak cacat. Untuk mengetahui biji mana yang memenuhi syarat benih, tahapan selanjutnya adalah dilakukannya perendaman dalam air. Jika sudah direndam, pilih biji yang tenggelam, karena biji t permukaan kulit bersih dan tidak cacat. Untuk mengetahui biji mana yang memenuhi syarat benih, tahapan selanjutnya adalah dilakukannya perendaman dalam air. Jika sudah direndam, pilih biji yang tenggelam, karena biji tersebut memiliki daya kecambah lebih tinggi dibandingkan dengan yang terapung. Biji-biji itulah yang dapat menmabah perbanyakan tanaman secara generatif.

Berikut adalah teknik penyiapan bahan tanam/benih yang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.     Pilih benih yang bermutu
2.     Seleksi benih dengan cara perendaman di air bersih
3.     Untuk dapat memastikan benih yang tenggelam benar-benar baik, maka uji kembali benih tersebut dengan memasukkannya ke dalam air yang sudah diberi garam.
Menentukan benih berkualitas ( misalnya benih jagung ) dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu :
1.     Fisik
v ukuran benih seragam
v bebas jamur / hama gudang
v daya kecambah baik

2.     morfologis
v sifat yang khas dan tanaman seragam
v tahan cekaman lingkungan
3.     pertumbuhan
v pertumbuhan awal / vigor kokoh
v tahan hama dan penyakit
v tanggap terhadap pemupukan
v tahan rebah karena memiliki perakaran yang kuat
4.     hasil
v kelobot tertutup rapat
v ukuran tongkol besar
v produksi dan rendemen tinggi
v biji rapat dan berat
v biji tertata rapi
supaya produksi yang dihasilkan tinggi, maka benih yang digunakan sebaiknya benih yang bermutu dari varietas yang unggul, benih bermutu adalah benih yang mempunyai daya kecambah tinggi, tidak tercampur benih lain, tidak mengandung kotoran warna, tingkat keseragaman tinggi, bebas dari kerusakan biji dan bebas dari penyakit benih bawaan.
Kriteria benih yang baik secara fisik adalah :
1.     tingkat kebersihan benih
salah satu ketentuan benih sesuai dengan standar yang ditentukan adalah tingkat kebersihan dan segala kotoran, baik kotoran dari sisa-sisa bagian tanaman maupun kotoran lain ( biji-biji gulma, butiran-butiran tanah pasir )
2.     ukuran dan keseragaman
ukuran dan keseragaman yang dimaksud adalah besar kecilnya volume setiap butir benih. Benih yang berukuran seragam / sama akan memiliki struktur embrio yang baik dan cadangan makanan yang cukup.

1 komentar: